Thursday, April 17, 2014

2 Hal Terbesar Penyebab Kecelakaan


Sebelum kita membahas tentang dua hal terbesar yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, mari kita amati data tentang kecelakaan yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu.

"Pada 2010, kecelakaan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 98.000 kasus. 1.200 kasus diantaranya mengakibatkan pekerja meninggal dunia," kata Muji usai menyampaikan hasil Pertemuan Asia-Europe Meeting (ASEM) Workshop on National Occupational Safety and Health (OSH) yang digelar pada tanggal 12-13 Oktober 2011. Angka kecelakaan kerja di Indonesia ini tergolong cukup tinggi dibanding sejumlah negara di Asia dan Eropa, seperti yang disampaikan Dirjen Pembinaan Pengawas Ketenagakerjaan Kemenakertrans Muji Handaya di Yogyakarta, Kamis 13 Oktober 2011. Apabila dibanding dengan negara lain seperti Denmark dan Jerman, jumlah kasus kecelakaan kerja di negara tersebut lebih banyak dari Indonesia yakni 100.000 kasus, namun pekerja yang meninggal dunia justru lebih sedikit yakni sebanyak 500 orang.

Muji mengatakan, sebagian besar kecelakaan kerja di Indonesia justru tidak dialami oleh pekerja di tempat kerja, melainkan terjadi di jalan raya saat pekerja tersebut berangkat atau pulang kerja. "Sekitar 60 persen pekerja justru mengalami kecelakaan kerja akibat kecelakaan lalu lintas, selebihnya diakibatkan penyebab lain seperti di tempat kerja," katanya. Sungguh sangat disayangkan jika kita melihat fakta diatas karena sebagian besar perusahaan yang ada di Indonesia nyatanya lebih memfokuskan keselematan pekerja di tempat mereka bekerja. Memang keselamatan pekerja di jalan raya tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh perusahaan, tapi sudah sewajibnya perusahaan memahami apa saja yang menjadi faktor-faktor terbesar penyebab terjadinya kecelakaan baik di tempat kerja ataupun yang kemungkinan terjadi di jalan raya.


Lantas apa saja faktor terbesar penyebab kecelakaan tersebut? Mari kita bahas lebih lanjut....

Setiap mendengar berita kecelakaan baik itu kecelakaan pada saat jam kerja maupun kecelakaan di luar jam kerja, salah satu hal yang langsung muncul di benak kita adalah apa penyebab kecelakaan itu. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya ada dua hal yang dapat menyebabkan masalah keselamatan (dan juga kesehatan).

Pertama, kondisi yang tidak aman atau unsafe condition. Kedua, perilaku manusia yang berisiko atau unsafe / at risk behavior. Sebagai contoh mari kita telusuri tentang keselamatan lalu-lintas. Menurut sumber disini, ada empat penyebab umum kecelakaan lalu-lintas yakni (1) sarana atau kondisi dari angkutan itu sendiri, (2) prasarana atau kondisi dari jalan dan jalur masing-masing moda transportasi, (3) faktor manusia yang konon kontributor terbesar terutama di moda transportasi darat serta (4) faktor alam seperti bencana yang menjadi faktor terakhir.

Jika faktor-faktor tersebut dikelompokan maka faktor nomor (1), (2), dan (4) dapat digolongkan sebagai unsafe condition, sedangkan faktor nomor (3) biasa disebut at risk behavior.

Melihat trend yang ada sekarang sepertinya orang pada umumnya akan membuat dugaan bahwa pasti orang lah atau unsafe behavior lah yg menjadi penyebab jika mendengar berita kecelakaan. Hal ini wajar dan tidak salah serta didukung banyak data-data yang menyuguhkan bahwa perilaku manusia menjadi faktor penyebab mayoritas kecelakaan, lihat data berikut:

Menurut Penelitian Cooper: 
80-95  persen  dari  seluruh  kecelakaan  kerja  yang  terjadi  disebabkan  oleh unsafe behavior

Hasil Riset NCS (National Safety Council) US: 
Penyebab  kecelakaan  kerja  88%  adalah  adanya  unsafe  behavior,  10%  karena unsafe condition dan 2% tidak diketahui penyebabnya

Penilitian DuPont Company: 
Kecelakaan kerja 96% disebabkan oleh unsafe behavior dan 4% disebabkan  oleh unsafe condition.

Sebenarnya tidak hanya masalah keselamatan seperti kecelakaan, namun juga masalah-masalah kesehatan seperti penyakit pada manusia konon banyak disebabkan oleh pola yang tidak sehat dari manusia itu sendiri.

Ya, data-data di atas memang benar adanya. Banyak kecelakaan bus terjadi karena sopir yang mengantuk karena kurang tidur, banyak korban akibat kecelakaan motor terjadi karena pengemudi tidak menggunakan helem, banyak cedera punggung terjadi karena pekerja kantoran modern jarang beranjak dari kursi komputer selama waktu kerjanya, banyak penyakit jantung karena masyarakat memiliki pola makan tidak sehat dan lain-lain. Semua data ini menunjukkan bahwa manusia lah penyebab masalah keselamatan kesehatan mereka sendiri. Namun apakah bijak dan akurat jika langsung menyalahkan manusia?

 

Jika melihat paragraf-paragraf sebelumnya maka disimpulkan bahwa mayoritas kecelakaan terjadi karena perilaku manusia atau at risk behavior. Namun sebenarnya akan lebih bijak jika kita juga menelusuri hal apa yang menyebabkan at risk behavior itu terjadi, jangan langsung menyalahkan manusia yang melakukan at risk behavior tersebut. Misalnya sopir bus kecelakaan karena mengantuk akibat kurang tidur, jika sopir tersebut kurang tidur karena semalam begadang nonton film atau bola atau habis dugem mungkin memang bisa dikatakan bahwa itu at risk behavior akibat manusia itu sendiri, namun jika ternyata semalam dia begadang akibat harus mengurus perbaikan bus mungkin sistem kerja di perusahaan tranportasi bus itu yang harus diperbaiki dan ini lebih merupakan unsafe condition. Untuk kasus pekerja kantoran yang terkena penyakit punggung dan MSD, apakah mereka sudah ditraining ergonomi, jika belum mungkin tidak bijak jika mengatakan bahwa ini adalah at risk behavior, karena sistem kerjanya sendiri tidak mensupport pekerja dalam hal ini mengadakan training atau sosialisasi sehingga banyak unsur unsafe condition. Begitu pula dengan pola makan masyarakat yang kurang sehat, bagaimana jika masyarakat memang kurang tahu dan kurang mengerti apa makanan yang sehat itu, dan bagaimana jika memang di pasaran mayoritas makanan yang beredar adalah makanan yang tidak sehat seperti mengandung pestisida, makanan hasil curangan oknum jahil, junk food dsb, jika begini kurang bijak rasanya jika sepenuhnya menyalahkan perilaku atau behavior manusia karena memang diakui atau tidak diakui banyak unsur dari lingkungan dan sistem yang enyebabkan unsafe condition.

Kesimpulannya, untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan mungkin memang tantangan utamanya adalah merubah perilaku (behavior) manusia, namun jangan pernah melupakan lingkungan dan sistem yang menyebabkan unsafe condition karena bisa saja at risk behavior tersebut muncul karena adanya unsafe condition. Probabilitas kemunculan dua faktor ini yakni at risk behavior dan unsafe condition harus dibuat sekecil mungkin. 

1 comment: