Thursday, February 20, 2014

MODEL MODEL ALAT PEMADAM API


1.Jenis Halon Free – AF11 & AF11E

Jenis Halon Free – AF11 yaitu zat pemadam kebakaran berupa gas cair yang memadamkan api dengan menghentikan reaksi pembakaran. AF11 mempunyai daya padam yang sangat tinggi, tidak berwarna, tidak menyebabkan karat, tidak konduktif serta tahan lama, dan tanpa bekas. Sangat cocok untuk digunakan pada alat-alat computer, peralatan elektronik, laboratorium, dapur atau rumah makan. Penggunaan untuk Kelas “A”, “B”, “C”, dan “E” .AF11 = halon , AF11E = Halotron

2.Jenis Chemical Dry Powder (ABC)

Jenis Chemical Dry Powder dengan rumus kimia NaHCO3 atau Natrium Bicarbonate yang memadamkan api dengan cara membentuk lapisan pada bahan yang terbakar sehingga memisahkan udara dengan reaksi kimia, dan juga dapat berfungsi sebagai tirai terhadap panas atau nyala api. Nitrogen (N2) berfungsi sebagai alat pendorong yang hampir tidak dipengaruhi oleh kelembaban dan perubahan suhu sekitarnya. Jenis ini sangat tepat digunakan sebagai alat pertolongan pertama, terutama pada kebakaran yang disebabkan oleh minyak (cairan) serta kebakaran benda padat dan sejenisnya, termasuk kebakaran listrik dan LPG. Powder ABC ini tidak mudah menggumpal dan selalu siap pakai, dan bubuk ini tidak beracun dan tidak menghantarkan listrik dan mempunyai reaksi kimia yang sangat tinggi sebagai racun api.Penggunaan untuk Kelas “A”, “B”, “C”, dan “E”

3.Jenis Super Busa (AFFF) AF3

Jenis Super Busa atau Aqueous Film Forming Foam (AFFF). Jenis ini adalah busa mekanik yang paling baik dengan campuran air tawar atau air asin untuk kebakaran yang disebabkan oleh benda padat serta barang cair seperti bensin, oli, thinner, dan lain lain. Sewaktu disemprotkan karena kebakaran, segera mengembang ke permukaan membentuk suatu lapisan film dan bias untuk mencegah pembakaran kembali (Reflash atau reignition). Air yang merupaka unsur terbesar dari larutan ini bertindak sebagai pendingin.
Penggunaan untuk Kelas “A”, “B”

4.Carbon Dioxide Fire Extinguisher atau CO2

CO2 mempunyai daya pemadam yang tinggi dan tanpa menginggalkan bekas Penggunaan gas CO2 yang sangat cepat menguap dan tanpa meninggalkan bekas setelah pemadaman api, sangat efektif untuk dipergunakan di pabrik-pabrik, mesin-mesin presisi, instalasi listrik, substation, dll.
Daya Pendingin dan penghambat supply oksigen. Karbondioksida (CO2) adalah bahan kimia yang menghasilkan efek penghambat supply oksigen pada benda-benda yang terbakar, dimana bila disemprotkan ke kobaran api, CO2 ini akan mengusir oksigen dari udara dan menutup aliran oksigen ke lingkungan/benda-benda yang terbakar. Disamping itu daya pendinginnya dengan cepat dapat memadamkan api.
Sangat baik untuk cairan yang mudah terbakar, computer, peralatan data processing, laboratorium, dsbnya. Isolasi dari gas CO2 memberi keamanan dalam operasi pemadam kebakaran guna pencegahan terkena aliran listrik atau terambar api dari bahan cair yang mudah terbakar.
Penggunaan untuk Kelas “B”, “E”

5.AF21 - CAIRAN PELINDUNG ANTI API

dengan AF21 yang disemprotkan ke materi kain, sofa, gorden, karpet, boneka, kain, handuk, selimut, kayu AKAN SECARA OTOMATIS MENJADIKAN MATERI DIATAS MENJADI ANTI BAKAR walaupun dibakar oleh api las/bensin atau kata lain materi diatas tidak dapat dibakar oleh api 1500 derat celciius sekalipun.AF21 merupakan bahan dasar apabila anda ingin menciptkan selimut anti api, jaket anti api, kantong anti api dll...

Klasifikasi Kebakaran 


Kelas “A”
yaitu kebakaran oleh benda padat seperti kayu, kertas, tekstil, plastic dan sejenisnya, dan apabila kebakaran akan meninggalkan bara/abu

Kelas “B”
yaitu kebakaran oleh zat cair seperti bensin, oli, minyak tanah, solar, thinner, alcohol dan sejenisnya.
Kebakaran berada dipermukaan cairan mudah terbakar seperti : Minyak, Pelumas, Gemuk, dll)


Kelas “C”
yaitu kebakaran oleh gas yang mudah terbakar seperti gas LPG, karbit, phospide, dan sejenisnya.


Kelas “D”
Yaitu kebakaran oleh zat magnesium , lithium , titanium , akibat bahan metal dan kimia yang terbakar. Alat pemadam api jenis ini biasanya jauh lebih mahal dibanding jenis pemadam api lainnya. Jenis ini dipersiapkan untuk menghadapi kondisi-kondisi tertentu dan memerlukan latihan secara khusus.


Kelas “E”
yaitu kebakaran oleh listrik akibat arus pendek seperti pada generator, panel listrik, sentral telepon, transformator dan sejenisnya


Kelas “K”
Yaitu kebakaran untuk media coking , cooking –oils ( Minyak masakan ) , lemak ( fat s )

adalah alat pemadam api ringan yang khusus digunakan di dapur atau di tempat dengan kemungkinan api akibat konsentrasi lemak yang tinggi. Klasifikasi ini baru ditetapkan di Amerika Serikat oleh Badan National Fire Protection pada tahun 1998, alat pemadam api jenis ini kurang populer mengingat api yang timbul didapur dapat dikategorikan pada api Class B, sehingga banyak dapur yang masih menggunakan alat pemadam api ringan Class B.

Cara Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan ( A.P.A.R ) :


Walaupun berbeda bentuk dan ukuran, namun berbagai merk Alat Pemadam Api Ringan umumnya memiliki cara kerja yang hampir sama :

Di dalam bahasa inggris terdapat singkatan untuk memudahkan kita mengingat cara menggunakan alat pemadam api ringan, yaitu :

P.A.S.S

Pull atau Tarik Pin hingga segel putus atau

terlepas.
Pin berada diatas Tabung A.P.A.R
Pin juga berfungsi sebagai pengaman
handle atau pegangan dari penekanan
yang tidak disengaja.

Aim atau Arahkan nozzle atau ujung hose

yang kita pegang ke arah pusat api.

Squeeze atau Tekan handle atau Pegangan

Untuk mengeluarkan/menyemprotkan
isi tabung. Pada beberapa merk handle
penyemprot terletak Dibagian ujung
hose.

Sweep atau Sapukan nozzle yang kita

pegang ke arah Kiri dan Kanan api,
agar media yang disemprotkan
merata mengenai api yang sedang
terbakar


Perlu diingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan arah angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Jangan sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah angin, karena angin akan meniup kembali media yg kita semprotkan kearah kita berdiri. Sebaiknya kita berdiri diposisi membelakangi arah angin selain untuk menghindari tiupan hawa panas juga menghindarkan kita dari media yg kita semprotkan kembali kearah kita

No comments:

Post a Comment