Wednesday, October 2, 2013

Konsep Ergonomic

Dasar Ergonomic
Apakah Ergonomik?
Biasanya orang menghubungkan ergonomik dengan resiko sakit pinggang, atau low back pain (LBP), hal ini karena permasalahan low back pain sangat dominan terjadi di keseharian. atau ergonomic itu dipahami sebagai bahaya postur janggal. Bahaya Postur janggal atau risiko LPB merupakan salah satu bagian dari ilmu ergonomic. Konsep ergonomic adalah penyesuaian ke manusia (matching to The humans), bagaimana ilmu ini berupaya agar lingkungan kerja, mesin atau peralatan dan pekerjaan (task) matching ke manusia. Oleh karena itu prinsip kemampuan dan limitasi dari manusia di pelajari. Ergonomik berfokus ke manusia BUKAN mesin/tool/equipment,pekerjaan/task atau lingkungan. Jadi tool, task dan lingkungan direkayasa sehingga matching atau cocok ke manusia. Semakin matching ke manusia maka akan tercipta produktifitas yang lebih baik atau terhindarnya dari penyakit akibat kerja.

Dikarenakan ilmu ergonomic mempunyai fokus manusia, maka ilmu ergonomik tidak mempunyai standar acuan tertentu. Standar acuan akan tergantung kepada ukuran tubuh manusia (Antropometri) dan hal yang lain sehingga pekerjaan atau kegiatan manusia lebih produktif.

Lingkungan Matching ke manusia. Kondisi lingkungan mengacu ke kondisi organ manusia, bagaimana kebisingan, panas, bising, vibrasi dan lain-lain dipertimbangkan dalam pelaksanaan kerja sehingga tercipta lingkungan yang nyaman, sehat dan aman sehingga produktifitas optimal. Dalam hal ini lingkungan bisa dikatakan sebagai organisasi. Contoh beberapa contoh ergonomic yang berhubungan dengan lingkungan:
-    Penyesuaian besar pengukuran K3. Nilai kebisingan disesuaikan dengan kemampuan dan limitasi organ telinga dalam bekerja, sehingga secara kesehatan untuk beberapa desible suara akan mempengaruhi kesehatan pendengaran. Oleh karena itu diatur 85 dbA dalam 8 jam yang diperbolehkan. Dalam buku TLV dijelaskan bagaimana aturan kebisingan ini diseharusnya di kontrol.
-    Pembatasan intensitas cahaya menjadi acuan terhadap kemampuan mata bekerja.
-    Setiap jam tubuh manusia memompa 280 liter darah ke seluruh tubuh atau dalam 12 jam sekitar 3400 liter yang dipompa. Jadi tak aneh ada orang yang terkena serangan jantung ketika berolah raga malam setelah seharian banyak melakukan aktifitas. Lingkungan yang menyenangkan selama berolahraga tidak memperhatikan limitasi atau kemampuan kerja jantung.
-    Pekerja akan lebih merasa nyaman bila diberi banyak keleluasaan berkreasi dalam pekerjaannya, tetapi kenyataannya perusahaan atau atasan memberikan ketentuan atau aturan yang malah semakin membatasi gerak kerja atau membatasi kreatifitas pekerja, sehingga timbulah kondisi tidak tidak matching ke pekerja. Pekerja menjadi jenuh atau bosan. Kajian pengembangan ini kini berkembang lebih luas menjadi kajian organisasi yang menyimpulkan bahwa disain organisasi serta variable manejemennya adalah sesuatu yang penting untuk memperoleh disain sistem kerja yang efektif.

Tool/ Alat Matching ke manusia
Kebanyakan mesin di Indonesia adalah import. Mesin import ketika didesain pertamakali akan mempertimbanghkan fisik dan kerja mesin terhadap pekerjanya. Bila kondisi mesin import yang dibeli tidak fit dengan pekerja local maka timbulah masalah produktifitas dan bahkan gangguan kesehatan dan keselamatan kerja. Biasanya dengan mengatasi ini dilakukan seleksi penerimaan karyawan dengan persyaratan matching to mesin. Dan hal ini tidak sesuai dengan konsep ERGONOMIK.
Pernah mendengar tentang ceret ergonomic?


Ceret dengan desain ergonomic mempertimbangkan antropometri (ukuran tubuh) manusia yang menggunakannya, misalkan ;
-    ukuran panjang telapak tangan manusia Indonesia acuan tebal handle.
-    panjang ibu jari menjadi acuan untuk menentukan posisi tombol.
-    dimensi tombol dipertimbangkan terhadap ukuran ibu jari.
-    dst>

Kadang orang begitu bangga dengan memiliki banyak produk import, padahal produk import mempunyai bentuk atau ukuran yang tidak sesuai dengan antropometri penduduk Indonesia.
Atau anda pernah melihat perubahan desain peralatan dokter?

(http://www.dental-tribune.com/companies_3375_swiss_medical_technology_gmbh.html, access June 01, 2012)

Alat kedokteran terus berubah berdasarkan fungsi alat juga menyesuaikan ukuran tubuh dokter. Inputan ergonomic membuat banyak perubahan di alat. Konsep desain ergonomic dan konsep perubahan alat secara ergonomic kini menjadi ilmu yang terus berkembang pesat.

Task yang Matching ke Pekerja Bagaimana memilih pekerjaan yang mempunyai pelaksanaan kerja fisik yang ekstrim? Contoh pekerja regu pemadam kebakaran, dalam pelaksanaan kerjanya adalah operasi ektrim, bagaimana mereka dalam waktu cepat harus terus menerus memadamkan api? Pekerjaan sebagai regu pemadam kebakaran harus mempunyai ciri pekerja yang secara konsumsi okigen bisa prima (Kardiorespirasi) dan kebugaran yang baik dengan ditandai otot yang besar. Proses Assembling di manufaktur (lihat gambar di bawah). Pekerja assembling suatu part banyak melakukan pekerjaan yang tidak normal (postur janggal). Dari interview terhadap pekerja yang sudah 12 bulan bekerja dengan kondisi seperti itu (lihat gambar), mereka mengatakan tidak ada masalah dengan otot mereka. Terasa sakit pada awal-awal mereka mulai bekerja saja, sekarang mereka terbiasa, dan tidak ada sakit. Mereka melakukan berkali-kali, walau tidak ada keluhan yang dialami tetapi tetap hal tersebut dinyatakan sebagai postur janggal dan menghasilkan produktifitas yang rendah. Postur yang dilakukan tidak matching dengan posisi manusia yang seharusnya. Perubahan desain tempat kerja perlu dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan postur janggal pada pekerja. Postur janggal dalam jangka waktu yang lama bisa mengakibatkan gangguan fungsi tubuh manusia.

Analisa dengan assessment ergonomic di PT Krama Yudha Ratu Motor- METODDA REBA- assessment ergonomic seluruh tubuh dari task seperti gambar ini rekomendasi perlu dilakukan perbaikan.

No comments:

Post a Comment