Wednesday, October 2, 2013

Fire Triangle (Segitiga API)

               


Fire Triangle (Segitiga API)

Kebakaran adalah suatu bencana/musibah yang diakibatkan oleh api dan dapat terjadi dimana dan kapan saja. Berikut adalah batasan antara API dan Kebakaran.


Oleh karena itu, sebesar apapun api, jika menyala di tempat yang semestinya akan berdampak positif, sedangkan sekecil apapun api ketika menyala tidak pada tempat yang semestinya maka akan berdampak negatif, sebagai contoh kejadian kebakaran.


Teori Dasar Terjadinya API
API merupakan suatu reaksi kimia yang berupa oksidasi yang bersifat eksotermis dan diikuti oleh pengeluaran cahaya dan panas serta dapat menghasilkan nyala, asap dan bara. Proses terjadinya api dimulai bila terdapat tiga unsur yaitu bahan/benda mudah terbakar (fuel), oksigen dan sumber panas. Bilamana ketiga unsur tersebut berada dalam kondisi yang seimbang/konsentrasi tertentu, timbullah reaksi oksidasi atau dikenal sebagai proses pembakaran. Bila awal api ini telah telah terjadi maka sebagian panas.


tersebut akan diserap oleh bahan bakar/benda disekeliling yang kemudian melepaskan uap dan gas yang dapat menyala berganti-ganti setelah bercampur dengan oksigen (di udara), proses ini disebut reaksi berantai (tetrahedron).



Tiga Unsur API
1.    Bahan/benda mudah terbakar (Fuel) Sifat-sifat benda/bahan untuk mudah atau tidaknya untuk menyala/terbakar sangat dipengaruhi oleh :
 a.    Titik nyala dan bentuk fisik, b.    Suhu penyalaan sendiri, c.    Daerah bisa terbakar


Ada tiga wujud bahan bakar, yaitu padat, cair dan gas. Untuk benda padat dan cair dibutuhkan panas pendahuluan untuk mengubah seluruh atau sebagian darinya, ke bentuk gas agar dapat mendukung terjadinya pembakaran.
a)    Benda Padat
Bahan bakar padat yang terbakar akan meninggalkan sisa berupa abu atau arang setelah selesai terbakar. Contohnya: kayu, batu bara, plastik, gula, lemak, kertas, kulit dan lain-lainnya.
b)    Benda Cair
Bahan bakar cair contohnya: bensin, cat, minyak tanah, pernis, turpentine, lacquer, alkohol, olive oil, dan lainnya.
c)    Benda Gas
Bahan bakar gas contohnya: gas alam, asetilen, propan, karbon monoksida, butan, dan lain-lainnya.


2.    Sumber Panas
Panas adalah kenaikan suhu bahan bakar tertentu hingga mencapai suhu pembakaran. Sumber-sumber panas yang dapat menimbulkan api:


1.    Api trebuka
2.    Sinar matahari
3.    Energi mekanik
(gesekan/benturan antara dua benda dapat menimbulkan panas dan bunga api.Contohnya : Rel kereta api yang habis dilewati kereta api akn terasa panas.
4.    Kompresi (udara yang dimapatkan seperti yang terjadi pada ruang bakar motor dan pompa ban)
5.    Listrik (muatan yang berlebihan/melebihi kapasitas akan menimbulkan panas, panas yang terdapat pada alat-alat listrik sperti kompor listrik, las listrik,petir, listrik statis)
6.    Kimia
penyalaan spontan ? bensin menyala sendiri pada suhu 2330C Reaksi Nuklir ? Bom atom Reaksi Kimia ? Reaksi yang bersifat menimbulkan panas


3.    Oksigen (O2) O2 terdapat dimana-mana :
1.    Udara di sekitar kita mengandung 21% kadar oksigen, 76% kadar nitrogen, 1 % gas campuran dari neon, argon dan kripton
2.    Terdapat dalam ikatan dengan unsur-unsur lain seperti pasir air, asam sulphat,dll
3.    Oksigen yang dibuat manusia, misalnya pada laboratorium dan karbit, untuk las karbit misalnya.


Fenomena Kebakaran
1.    Awal pencetusnya (source energy) adanya potensi energi yang tidak terkendali
2.    Apabila energi tak terkendali kontak dengan zat yang dapat terbakar, akan terjadi penyalaan tahap awal (Initiation) sumber api/nyala relatip kecil
3.    Intesitas nyala api meningkat secara konduksi, konveksi dan radiasi hingga 3 s/d 10 menit atau temperatur mencapai 300 C, terjadi penyalaan serentak (Flashover)
4.    Setelah flashover , nyala api akan membara yang disebut periode kebakaran mantap (Steady/full development fire) temperatur dapat mencapai 600- 1000 C .
5.    Setelah puncak pembakaran, intesitas nyala api akan berkurang/surut atau padam (Decay)


1 comment: