Hidrogen sulfida, H2S, gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen disebut aktivitas abaerobik, seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.
Nama lain hidrogen sulfida adalah sulfana, sulfur hidrida, gas asam (sour gas), sulfurated hydrogen, asam hidrosulfurik, dan gas limbah (sewer gas). Serikat Internasional Mengenai Kimia Murni dan terapan IUPAC menberima penamaan "hidrogen sulfida" dan "sulfana". Kata sulfana digunakan lebih eksklusif untuk penamaan campuran yang lebih kompleks.
Sekilas soal IUPAC atau International Union of Pure and Applied Chemistry. Organisasi ini diakui terutama berotorisasimengembangkan stan dard an penamaan penamaan unsure dan senyawa kimia. Melalui Komite Antardivisi untuk Tatanama dan Simbol (Interdivisional Committee on Nomenclature and Symbols). Organisasi ini juga sebagai anggota International Council for Science (ICSU).
Dari sudut pandang sifat kimianya, hidrogen sulfida merupakan hidrida kovalen yang terkait dengan air (H2O). Kalau kita pernah belajar kimia maka kita tau bahwa oksigen dan hidrogen berada dalam golongan yang sama di sistem (table) periodik.
Hidrogen sulfida adalah golongan asam lemah. Terpisah dalam larutan mengandung air (aqueous) menjadi muatan positi atau kation hidrogen H+ dan muatanb negative anion hidrosulfid
HS−: H2S → HS− + H+
Ka = 1.3×10−7 mol/L; pKa = 6.89.
Ion sulfid, S2−, bisa dalam bentuk padatan tetapi tidak di dalam larutan larutan mengandung air (aqueous) atau oksida.
Itulah sekilas pelajaran kimia waktu kita di sekolah lanjutan. Dan menjadi dasar memahami kimia di tempat kerja. Pemahaman yang merupakan kompetensi setiap petugas AK3. Tidak ada kecuali karena menjadi keharusan. Keharusan untuk menjadi percaya diri dan bertindak profesional. Inilah nikmatnya menjalani profesi K3. Ilmunya sangat luas.
Sifat dasar untuk menjelaskan dan mendefinisikan sifat suatu gas ada 8. Untuk sifat gas hidrogen sulfida antara lain.
1. Warna (Color) Gas tidak b erwarna. Gas ini Nampak pada kondisi tertentu seperti pecahnya pipa bertekanan tinggi yang beraliran gas ini dan awan gas ini bisa kelihatan. KArena sifatnya beracun maka kita tidak boleh menontonya bila terjadi keajadian.
2. Bau (odor) Berbau t elur busuk. Akan segera hilang karena daya cium manusia beradaptasi
3. Berat Jenis Uap (Vapor Density) Lebih berat dari udara dan akan tetap berada di permukaan bawah.
4. Titik Didik (Boiling Point) Titik didihnya sekitar -60oC atau -76oF. Artinya gas ini tetap berwujud cairan atau gas. Kebanyakan wujudnya berbentuk gas.
5. Batas Meledak (Explosive Limit) Rentang eksplosifnya berkisar anatara 4.3% - 46% volume gas per volume udara (v/v). Gas ini tidak hanya sangat beracun tetapi juga eksplosif.
6. Temperatur Penyalaan (Ifnition Temperature) Temperatur yang rendah diperlukan untuk tetap bisa terbakar.
7. Keterbakaran (Flammability) Gas ini akan terbakar ketika bercampur dengan udara (oksigen). Warna apinya biru. Menghasilakan sulphur dioksida SO2 yang juga sangat beracun terhadap karyawan.
8. Kelarutan (Solubility) Gas ini akan larut atau bercampur dengan cairan seperti cairan pengeboran, air laut, dan produk-produk minyak. Gas ini tetap bercampur dengan cairan itu sampai diagitasi (diaduk), dan g as ini akan keluar ke atmosfir (lingkungan kerja).
Karakteristik gas hidrogen sulfida:
1. FATAL – saat gas ini terhirup pada konsentrasi 500ppm atau terdeteksi di gas detector kita Sekitar 0,5 %
2. Lebih berat dari udara – tetap tinggal di tempat paling bawah.
3. Tidak berwarna – tidak kelihatan.
4. Terdispersi atau menyebar – dengan mudahnya oleh adanya tiupan angin atau blower atau Udara mengalami pergerakan
5. Terbakar – ketika ada panas yang memadai gas ini akan menyala dengan nyala berwarna biru. 6. Berbau-Jumlah kecil saja sudah bisa tercium seperti bau busuk telur. Mesikupun konsentrasi rendah gas ini segera akan menyebabkan penciuman terganggu. Akhirnya penciuman kita tidak bisa merasakannya. Karena itu: JANGAN PERCAYA INDRA PENCIUMAN UNTUK MENDETEKSI ADA TIDAKNYA GAS INI!
7. Korosi – gas ini segera mebuat korosi dengan cepatnya pada logam-logam tertentu. .Menyebakan logam segera rusak (fatig)
8. Terlarut – larut dalam air, hidrokarbon cair, dan cairan-cairan lain yang ditemui di industry gas dan minyak Juga membeku atau tetap berada di dalam cairan tersebut sampai keluar jika diaduk 9. Mematikan – gas ini lebih meatikan ketimbang gas-gas lain yang kita kenal seperti karbon monoksida, data mematikannya bisa 5-6 kali
Terimakasih kak ilmunya, sangat bermanfaat sangat
ReplyDelete