Bisakah Anda membayangkan bagaimana rasanya menanggung beban atas suatu hal yang tak pernah dilakukan? Misalnya pada kasus salah tangkap. Tentu menyedihkan sekali. Begitu pula nasib para perokok pasif atau secondhand smoker, ikut menanggung penyakit walau tak ikut menyalakan rokok.
Menurut data Kementerian Kesehatan, diperkirakan ada sekitar 61,4 juta perokok aktif di Indonesia. Sekitar sekitar 97 juta warga Indonesia yang tidak merokok terpaksa berisiko ikut terkena penyakit karena menghirup asap rokok. Pada anak-anak, yang terpapar asap rokok jumlahnya sekitar 43 juta. Sebanyak 11,4 juta di antaranya masih berusia 0 - 4 tahun.
"Pada perokok aktif, kemungkinannya untuk mengidap kanker adalah 13,6 kali lebih besar ketimbang yang non perokok. Sedangkan pada perokok pasif, kemungkinannya untuk berkembang menjadi kanker 4 kali lipat lebih besar ketimbang yang non perokok," kata Dr. Sita Andarini, SpP(k), PhD, spesialis paru di RSUP Persahabatan kepada detikHealth, Kamis (30/5/2013).
Asap rokok yang dibakar dan meracuni sekitar dapat terhirup oleh orang-orang di sekitarnya. Inilah yang membuat perokok pasif pada akhirnya berisiko juga terkena kanker. Dr Sita menjelaskan, ada 2 jenis asap yang dihasilkan saat seseorang membakar rokok, yaitu asap mainstream dan sidestream.
Asap mainstream adalah asap rokok yang dihisap dan dihembuskan kembali oleh perokok. Sedangkan asap sidestream adalah asap hasil pembakaran rokok. Dari segi kandungan senyawa kimia, ternyata di dalam asap sidestream konsentrasi senyawa berbahayanya lebih banyak ketimbang asap mainstream.
"Di dalam asap sidestream, partikel-partikelnya lebih kecil dan halus, sedangkan dalam asap mainstream partikel-partikelnya lebih besar. Nah, pada perokok pasif, kebanyakan yang masuk adalah partikel sidestream yang lebih kecil dan halus. Inilah yang memicu kanker. Makanya pada perokok pasif kanker parunya biasanya di daerah tepi," terang dr Sita.
Dr Sita menambahkan, selain terkandung tar dan nikotin, ada lebih dari 4000 zat kimia dan 60 zat pemicu kanker dalam sebatang rokok. Dengan partikel rokok yang lebih halus dan kecil, tak heran jika perokok pasif ikut berisiko terserang kanker paru.
No comments:
Post a Comment