Friday, April 18, 2014

Tanya Jawab seputar keselamatan


1 . Apa Keselamatan ?
          Ini adalah kondisi yang memberikan Anda kebebasan dari bahaya , risiko , kecelakaan yang dapat menyebabkan cedera , kerusakan dan kerugian materi atau kerusakan harta benda dan bahkan kematian .
2 . Apa kecelakaan?
        Ini adalah suatu peristiwa yang tak terduga atau tidak direncanakan yang mungkin atau mungkin tidak menyebabkan cedera atau kerusakan atau kerugian harta benda atau kematian .
3 . Apakah cedera ?
        Hal ini didefinisikan sebagai kondisi berbahaya ditopang oleh tubuh sebagai akibat dari kecelakaan
4 . Apa bahaya ?
        Properti yang melekat pada suatu zat atau kejadian yang berpotensi menimbulkan kerugian atau kerusakan properti , atau orang environme
5 . Apakah risiko ?
        Dalam kemungkinan realisasi potensi kerugian atau kerusakan atau cedera .
6 . Apa kejadian ?

Safety Question & Answer tentang HSE

Safety Question & Answer
1. What is Safety ?
          It is a condition which gives you freedom from hazard, risk, accident which may cause injury, damage and loss to material or property damage and even death.
2. What is accident ?
        It is an unexpected or unplanned event which may or may not result in injury or damage or property loss or death.
3. What is injury ?
        It is defined as a harmful condition sustained by the body as a result of an accident
4. What is hazard ? 
        Inherent property of a substance or an occurrence which has potential to cause loss or damage property, person or environme

Thursday, April 17, 2014

Kenapa Sihh, Penggunaan Ponsel di Stasiun SPBU tidak di perbolehkan???,,


Hal ini ada kaitannya dengan Medan elektromagnetik , dan Hukum Maxwell yang ketiga atau sama saja dengan Hukum Faraday tentang medan elektromagnetik yang melewati sebuah permukaan konduktor loop tertutup.
Hukum tersebut menyatakan bahwa, curl dari medan elektrik di sebuah loop sama dengan jumlah fluks magnet yang melewati permukaan loop tersebut selama perioda waktu tertentu. Dengan kata lain apabila ada gelombang elektromagnet yang melewati sebuah permukaan loop maka akan muncul sebuah tegangan atau EMF (Electromotive Force) sehingga dapat menimbulkan arus listrik di loop konduktor tersebut.
Mungkin teman - teman juga pernah melihat fenomena ini, dulu sangat populer sekali yang namanya alat pereduksi radiasi yang ditempelkan di belakang handphone anda, yang berupa lampu, jadi ketika ada pesan masuk atau telepon maka lampu tersebut akan menyala. Yap, itu lah suatu contoh betapa besarnya gelombang elektromagnet yang dipancarkan sehingga dapat menyalakan lampu tersebut.
Bayangkan apabila gelombang elektromagent tersebut melewati sebuah permukaan dari konduktor loop tertutup seperti skema diatas, maka akan timbul arus di konduktor loop tersebut. Namun yang menjadi masalah adalah apabila konduktor tersebut bukan lah loop yang sempurna, melainkan ada sebuah celah kecil berukuran milimeter di sebuah loop tersebut. Hal ini akan menimbulkan beda tegangan antara 2 ujung loop tersebut, sehingga dapat menimbulkan lompatan elektron atau bunga api di loop tersebut, dan bayangkan bila hal tersebut tepat mengenai uap bensin yang ada, BOOM !. Mungkin banyak dari kita tidak menyadari bahwa banyak sekali konduktor loop tersebut di bagian mobil, yah saya tidak bisa menyebutkan satu - satu , Jadi patuhi lah untuk tidak menggunakan Handphone di areal SPBU, OK !! Be Safe, Keep Safely, and Safety First

MAsih tentang rokok


Penelitian terbaru yang dikeluarkan dari Lawrence berkeley National Laboratory menemukan bahwa residu dari kegiatan merokok di dalam ruangan atau yang biasa disebut dengan thirdhand smoke mampu menyebabkan kanker.

Seperti yang diketahui, ketika seseorang merokok di dalam ruangan maka asapnya akan menempel di beberapa perabotan seperti korden, kursi, bantal, dan juga asbak tempat menampung abu rokok. Ternyata bau rokok di beberapa tempat tersebut akan menguap dan menjadi zat yang bersifat karsinogenik atau mampu menyebabkan kanker.

Bo Hang, seorang peneliti dari laboratorium Lawrence Berkeley menemukan bahwa nikotin yang tertinggal di abu rokok akan beraksi dengan asam nitrit di udara dan menciptakan senyawa baru yang disebut dengan nitrosamine. Zat ini mampu bercampur dengan DNA manusia dan merusak gen hingga akhirnya mampu menimbulkan kanker.

Selain temuan tersebut, terdapat penelitian lain yang menyebutkan bahwa racun rokok yang diserap melalui kulit bahkan juga dapat memicu kanker.

Penelitian yang menggunakan media tikus ini mencampur tikus di dalam kandang dengan residu dari rokok. Hasilnya mereka secara lambat laun mereka menunjukkan gejala awal dari emfisema dan penyakit paru-paru.

"Seorang perokok ternyata tidak hanya menimbulkan bahaya kesehatan untuk dirinya sendiri namun juga orang lain. Fakta yang menyebutkan bahwa residu rokok ternyata juga masih saja menimbulkan potensi kanker perlu Anda pikirkan juga. Sebab ternyata bahaya rokok pun tidak hanya berhenti pada si perokok namun juga mereka yang ada di sekitar Anda," jelas Suzaynn Schick, seorang peneliti efek tembakau dari University of California, San Fransisco.

Kisah tragis kepala terjepit lift di Jakarta

Merdeka.com - Sarwani (48), warga Dusun Sukarapih RT1/2, Cibereum, Kuningan, Jawa Barat tewas di Pasar Tanah Abang AA no 5, Jakarta Pusat, Kamis (31/10), kemarin. Sebelum tewas, Sarwani sedang memperbaiki lift yang rusak sesuai permintaan pengelola pusat grosir.

Sarwani yang berprofesi sebagai mekanik lift itu luka parah di bagian kepala. Saat utak-atik dan memperbaiki lift di lantai dasar pasar tersebut, tiba-tiba lift bergerak naik ke atas. Seketika kepala Sarwani terbentur keras dengan dinding tembok. Sela-sela antara lift dan dinding bangunan pasar.

"Korban sedang memperbaiki lift di lantai dasar," ujar Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Santoso di lokasi, Kamis (31/10).

Setelah mengalami benturan, kepala Sarwani juga terjepit antara lift dan dinding tembok bangunan. Darah segar langsung muncrat dan menetes dari kepala Sarwani ke lantai pasar dan segenap ruangan lift.

Petugas kepolisian berupaya mengevakuasi tubuh Sarwani yang saat itu masih terjepit. Namun, ketika lift turun, nyawa Sarwani sudah melayang.

"Lalu lift turun lagi dengan kondisi korban tewas terjepit," terangnya.

Menurut Santoso, Sarwani langsung meninggal di lokasi. Pasalnya, luka benturan di kepalanya dan setelah terjepit sangatlah parah.

Saat kejadian, pria asal Kuningan itu mengenakan kaos putih dan celana pendek. Sekujur tubuh Sarwani dipenuhi darah yang keluar dari luka di kepalanya.

Pekerja Pertamina tewas tersembur air panas saat las pipa


Merdeka.com - Seorang pekerja kontrak PT Pertamina RU II tewas dalam kecelakaan kerja di lingkungan kilang minyak Putri Tujuh, Dumai, Riau.

Informasi dihimpun menyebutkan korban bernama Benget Beda Simanulang (45) bekerja sebagai ahli pengelasan pipa (Welder) di dapur pengolahan minyak kilang Pertamina RU II.

Benget dilaporkan pada saat itu sedang bekerja las pipa di atas ketinggian 4 meter dengan badan terikat tali penyelamat.

Namun secara tiba-tiba, pipa menyemburkan air panas bersuhu 140 derajat celsius dan mengenai sekujur tubuh korban yang sedang bekerja dan tidak bisa melepaskan diri karena sedang terikat tali.

"Pipa yang sedang dilas oleh korban pada saat itu diduga tersumbat. Ketika air panas menyembur, dia tidak bisa mengelak dan akhirnya terkena semburan," kata Amin seorang warga.

Istri korban, Boru Sihombing mengatakan, setelah tubuh korban diturunkan dari atas pipa, langsung dilarikan ke RS Pertamina di komplek perumahan karyawan di Kelurahan Bukit Datuk untuk mendapatkan perawatan.

"Nyawa korban tidak terselamatkan setelah dirujuk ke rumah sakit Santa Maria di Pekanbaru," kata Boru Sihombing.

Korban yang meninggalkan 3 orang anak ini mengalami luka bakar parah di sekujur tubuh. Hanya di bagian kepala yang tidak terkena air panas karena saat kejadian sedang mengenakan helm pelindung.

Benget disemayamkan di rumah duka di Gang Cengkeh, Jalan Kesuma, Kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur dan direncanakan akan dimakamkan di pekuburan keluarga Batak di Simpang Murini, Kecamatan Bukit Kapur.

"Kami sebagai keluarga korban meminta pertanggungjawaban Pertamina karena mengalami kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan," ujar Istri korban.

Basic safety Culture

   Saya bekerja pada perusahaan multinasional yang berlokasi di Yogyakarta & Klaten, pada tahun 2008 pertama kali saya bergelut dibidang HSE. Sungguh merupakan dunia baru bagi saya dimana basic saya adalah Teknik Lingkungan tapi saya harus bekerja di bidang lain dimana pekerjaan itu harus saya jalankan.
     Serasa hampa dan membingungkan saya harus berbuat apa, satu demi satu saya pelajari bagaimana menjadi professional di bidang HSE. Saya memulai karir saya sebagai safety inspector, banyak suka duka saat itu, dari dimarahi orang sampai memarahi orang, dari dibenci orang sampai di sanjung orang.
     Kondisi yang sangat tidak mencerminkan budaya safety saya lalau kurang lebih 2 Tahun. Bisa kita bayangkan bagaimana perusahaan yang tidak memperdulikan safety, pasti dari level Top management sampai staff tidak akan pernah memperdulikan safety. Safety hanya sebagai lips service belaka, pada suatu ketika kami di audit oleh holding company, ternyata memang benar bahwa hasil Audit menunjukan kami memiliki level budaya safety yang paling bawah yaitu Basic Instinct, ibarat ketika kita berada dalam perusahaan tersebut pasti celaka.
     Kira-kira yang bisa mengambarkan bahwa perusahaan yang memiliki level basic adalah sebagai berikut :
1. Top manajement tidak komitment dalam hal safety, keseharaiannya hanyalah target produksi yang ingin dicapai. Dia tidak pernah memikirkan bagaiamana nasib karyawan, mau celaka, mau sakit akibat kerja diangap resiko pekerjaan.
2. Level dibawahnya lagi baik Manager atau Supervisor pun malas bicara safety, bahkan mereka cenderung cuek dan menggangap safety sangat tidak penting. Mereka menganngap bahwa safety bikin ribet serta nambahi kerjaan
3. Para karyawan tidak respect terhadap aturan
4. Pakai APD saja kalau dia anggap penting, dan bahkan mereka jarang menggunakan APD saat melakukan pekerjaan
5. Punya SMK3 namun hanya alakadarnya saja, hanya di update saat akan audit..
6. dan masih banyak lagi…….


  Demikianlah penggambaran perusahaan yang masih memiliki predikat level basic instinc
http://ebooksafety.files.wordpress.com/2013/11/img-20131101-wa0008.jpg



Off the job accident yang saya maksud di sini adalah kecelakaan lalulintas, yang terjadi pada saat berangkat dan pulang kerja melalui jalur sewajarnya. Banyak sekali kejadian off the job yang terjadi pada karyawan suatu perusahaan. Jika kita fikirkan lebih dalam kecelakaan ini sebenarnya juga akan merugikan perusahaan dari segi cost. Karena ketika karyawan tersebut kecelakaan maka ybs tidak masuk dan harus digantikan teman lainnya, sehigga menimbulkan cost lebur, selain itu biaya langsungrumah sakit atau pengobatan.
Biasanya kebanyakan off the job terjadi saat pulang kerja, karena faktor capek dan ingin cepat sampai rumah, dan tak jarang terjadi pada saat berangkat kerja, dari beberapa catatan kejadian palin besar terjadi pada saat pulang kerja.
Off the job bisa terjadi karena kesalahan diri sendiri dan bisa disebabkan karena kesalahan orang lain. Contoh kesalahan diri sendiri : Menabrak orang dilampu merah dimana orang tersebut berusaha mau melewati lampu merah namun pengendara lain yang dibelakang berhenti mendadak karena melihat lampu menyala merah, kejadian tersebut sering terjadi. Sedangkan terkait karena kesalahan orang lain adalah pengendara menabrak kita. dan lain sebagainya.
Sebenarnya ada hal yang bisa mencegah Off The job yaitu dengan Difensive Safety Driving/Riding, disana kita akan diajari bagaimana cara berkendara yang aman, baik dari perilaku sendiri dan perilaku orang lain. Namun sangat jarang sekali perusahaan memberikan pelatihan tersebut kepada karyawan mereka.
Hal yang simple yang perlu kita lakukan adalah selalu menjaga kendaraan kita dalam kondisi Fit dan lengkap prasarananya, misal Spion harus 2, SIM, STNK, dll.

Kecelakaan di jalan raya kapanpun bisa terjadi, oleh karena itu kita harus lebih waspada dan lebih tenang di jalan raya, dengan mengendalikan emosi saya kira bisa menambah kemanan berkendara.

Safety Induction

Banyak perusahaan yang mengabaikan Safety Induction. Kenapa demikian ? hal ini bisa dikarenakan kurang pengetahuannya perusahaan akan pentingnya safety induction, bisa karena ketidak pedulian perusahaan terhadap pentingnya memberi edukasi dan pehamaman terhadap bahaya dan resiko di tempat kerja, bisa juga karena perusahaan sama sekali tidak komitment terhadap safety.
Safety Inductionmenurut saya pribadi sangat penting, karena di dalam induction semua karyawan baru, karyawan mutasi, kontraktor, dan visitor dapat mengetahui semua aturan serta bahaya & resiko saat sebelum mereka melakukan aktivitas dilingkungan perusahaan.
Materi safety induction dapat meliputi : JSA, HIRA, atau Kondisi emergency, telp penting perusahaan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, struktur organisasi HSE dan lain sebagainya.
Dengan demikian setelah yang bersangkutan mengetahui betul tentang safety maka dapat dipastikan kita sedikit merasa tenang. Karena dapat dipastikan yg bersangkutan akan lebih memperhatikan aspek safety.
Safety induction dapat diberikan melalui video, berkomunikasi ataupun dapat melalui buku petunjuk ataupun peragaan.

Jangan coba-coba dengan safety…begitu kita lengah bahaya akan mengancam

Filososfi Singa

Kalau kita pikirkan secara sederhana sebenarnya safety itu bertujuan untuk membuat orang terbebas dari kecelakaan. Filosofi sederhana digambarkan seperti berikut : Seekor singa yang berkeliaran bebas jika di sekelilingnya tidak ada orang maka singa tersebut dikatakan bukan bahaya, karena tidak mungkin ada accident. Jika ada singa kemudian ada orang yang berada di area itu maka itu adalah risk, pada satu kesempatan sang singa kapanpun bisa menerkam orang tersebut.
Lalu bagaimana cara mengamankan orang tersebut agar tidak dimakan singa, maka dibutuhkan pengendalian bahaya & resiko. Kita harus mengendalikan bahaya & resiko tersebut, karena jika tidak kendalikan orang tersebut akan mati.

Seperti halnya ketika kita berada di suatu tempat kerja itulah singa, kapanpun singa tersebut bisa menerkam kita. maka singa tersebut harus diamankan

Tiga Tipe Manusia



Teman sekalian, kita pasti akan mengalami kendala dalam mengimplementasikan segala aturan dan prosedur terkait dengan safety. Hal ini terjadi karena memang tidak semua orang akan menerima apa yang akan kita implementasikan. Ada orang yang secara terang-terangan menolak dengan berbagai cara mereka, dan ada yang bisa menerima dan bahakan dengan senang hati, karena mereka sadar apa yang akan kita implementasikan adalah demi keselamatan mereka.
Akan ada 3 tipe manusia dalam penerimaan mereka terhadap aturan safety, dibawah ini adalah grafik atau gambaran pembagian tipa manusia tersebut.
Dari populasi misal 100 orang maka akan ada 10 orang yang akan cukek dan cenderung tidak menerima aturan tersebut, namun akan ada 80 orang dalam populasi tersebut akan ikut saja, dalam hal ini mereka akan melaksanakan apapun hal ini disebabkan berbagai alasan yaitu : takut dipecat, sekedar ikut-ikutan,dan lain sebagainya. Namun akan ada 10 orang lainnya dimana ke sepuluh orang tersebut memiliki passion dalam ha safety.
Anda boleh coba dengan melakukan survey, buat sebuah survey kepada seluruh karyawan atau 10% dari populasi, maka kita akan tahu jawabannya.
Selamat mencoba
 Image

Teknik Pencegahan Insiden


GambarKita pasti menyadari setiap pekerjaan yang kita lakukan akan menimbulkan dampak, baik yang Minor bahkan Major. Dampak tersebut adalah potensi Insiden. Pemahaman insiden ini bermacam-macam, ada yang mengatakan seluruh kejadian misal, NM,FA,Property Damage, LTI, Kec Lalulintas itulah yang disebut dengan insiden. Mungkin ada yang menyatakan lain, misal Insiden itu suatu kejadian yang belum menyebabkan kecelakaan dan lain sebagainya.

Namun saya disini akan berpahaman Insiden itu adalah seluruh kejadian baik itu NM, FA, PD, Kec Lalulintas, LTI, dan Non Lost Tim Injury. Karena suatu insiden bisa menyebabkan ke 6 hal tadi diatas.
Tentunya Sebagai seorang Praktisi Safety, mereka akan berfikir bagaimana mengendalikan insiden tersebut, tentunya akan banyak hal dilakukan dan akan berbeda antara satu jenin industri dengan industri lainnya.
Beberapa teknik mengendalikan insiden sudah banyak dikenalkan oleh para ahli kepada kita. Misal : JSA ( Job safety Analisis ). HIRA ( Hazard Identification Risk Assesment ), HIRAC ( Hazard Identification Risk Assessment & Control ), FMEA, HAZOPs, Why-Why Analysis, Fact Tree, dan lain sebagainya.
Satu hal yang perlu kita ingat dalam pengendalian bahasa & resiko itu adalah mencegah bagaimana terjadinya Insiden, oleh karena sedetil mungkin & item demi item harus kita pikirkan bagaimana mengendalikan bahaya tersebut. Safety itu berbicara waktu, kita tidak kendalikan sekarang maka kapanpun waktunya tiba akan terjadi insiden itu. Sudah kita kendalikan pun insiden itu bisa terjadi. Hal ini beda lagi. Suatu hal yg pasti terjadi ketika insiden itu terjadi disebabkan karena Unsafe Behaviour/Unsafet Act. Sehingga dalam pengendalian tersebut harus memperhatikan bagaimana pencegahan Unsafe Act/Unsafe Behaviour.

Teori Piramida Safety



Rekan semua, pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengetahuan terkait dengan bagaiamana kita dapat mengukur dan mengendalikan kecelakaan. Tapi sebelumnya kita harus epakat dulu bahwa Kecelakaan kerja itu dapat dicegah. Kenapa hal ini saya sampaikan karena sebagain orang menyatakan kecelakaan kerja itu yan sudah dari “sononya” / sudah halangan, sudah takdir dan lain sebagainya.
Tapi jika kita mau jujur pasti kecelakaan kerja itu akan di dahului dengan berbagai sebab yang dilakukan oleh korban atau orang lain yang menyebabkan seseorang menjadi korban.
Dari paparan singkat saya berikut ini, kita akan mengetahui hal penting apa yang harus kita kendalikan agar tidak terjadi kecelakaan. Secara jelas bisa kita lihat pada gambar Piramida Safety di bawah ini :Image
Red : From Dupont
     Didalam piramida diatas ada ada 5 kategori Insiden, yaitu : Unsafe condition/Unsafe Act, Nearmiss / First Aid, Recordablen Injuries, Major & Fatal. Hal ini dapat dijelaskan bahwa setiap ada 30.000 hazards terkait UA & UC maka akan menyebabkan 3000 NM / FA. dan seterusnya, sehingga dengan kata lain bahwa Hazard terkait UA & UC maka 10% nya akan terjadi NM /FA. Dan apabila ada NM/FA maka 10% nya akan menyebabkan recodable injuries, dan  10% recodable injuries akan menyebabkan kecelakaan Major dan kecelakaan Major akan memicu terjadinya Fatality.
Nah…sekarang cara kita untuk menghindari atau mencegah kecelakaan ?? tentunya adalah dengan cra menguruangi Unsafe Act (Perilaku yang tidak aman ) & Unsafe Condition ( Kondisi yang tidak aman ). Kenapa demikian ?? karena kedua hal itulah yang banyak menyebabkan kecelakaan. dari berbagai macam kiteratur dijelaskan bahwa banyak sekali kecelakaan yang disebabkan oleh perilaku yang tidak aman dan kondisi tidak aman.
Pertanyaan yang akan timbul bagaimana caranya ??. suatu hal yng paling simple ketika akan mengurangi UA adalah dengan cara menegur, namun kita boleh ingat tiga tipe manusia, jika kite ketemu dengan orang yang bandel makan hal itu tidak akan ada gunanya, hal lain yang bisa kita lakukan adalah menetapkan Reward & Punisment, orang yang melanggar di hukum dan yang mengikuti aturan di beri hadia. Dan masih banyak lagi caranya. Biasanya di beberapa perusahaan oil & gas menggunakan cara dialog, yaitu berdialog kepada karyawan dan membuat kesepakatan untuk merubah sikap/ perbuatan negatif yang telah dilakukan.
Ada Teknis menegur secara halus, tapi tunggu dulu ya…di lain kesempatan akan saya ulas. Ayo tungu apalagi tentukan pilihan kita mau menetapkan aturan atau suatu saat karywan kita celaka.

SAFETY ALERT:LONGSOR DI MESS TAMBANG EMAS, SATU KARYAWAN TEWAS

Terjadinya hujan lebat pada Sabtu (5/4) sore mengakibatkan terjadinya longsor di lokasi mess karyawan kontraktor milik PT Aneka Tambang (Antam), Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, satu orang dinyatakan tewas tertimbun material longsor.
"Peristiwa longsor terjadi saat hujan deras pada pukul 19.00 WIB, material tebingan ambruk menimpa bangunan mess karyawan yang berada di wilayah camp kontraktor karyawan jasa penambangan," ujar Humas PT Antam, Arif.
Ia menyebutkan, saat kejadian terdapat sekitar 10 hingga 15 karyawan yang beristirahat di dalam mess, satu orang tewas sedangkan karyawan lain dapat menyelamatkan diri.
Sabtu malam seluruh anggota penyelamat dari PT Aneka Tambang dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah korban yang diperkirakan sudah meninggal. Longsor terjadi merupakan peristiwa alam, karena posisi camp karyawan berada di lereng perbukitan di daerah quarry Desa Bantar Karet masih di sekitar area PT Antam. (KF-Vey/Antara)

Alat pemadam portable

Alat pemadam portable didisain untuk digunakan oleh seseorang yang menemukan adanya api ataukebakaran. Jenis alat pemadam yang digunakan tergantung dari jenis bahan yang terbakar. Berikut akan dijelaskan secara ringkas beberapa jenis alat pemadam portable.

I. Water (gas cartridge type) extinguishers, Warna Merah

Alat pemadam ini menggunakan air dan karbon dioksida sebagai baham pemadam. Jenis pemadam ini cocok untuk memadamkan api yang membakar kertas dan kayu. Dan tidak boleh digunakan pada area-area yang terdapat peralatan yang menggunakan listrik atau cairan kimia organic yang tidak larut didalam air. Akhir-akhir ini sudah dikembangkan alat pemadam yang menggunakan air yang mengandung foaming agent (bahan pembentuk busa) yang dikenal dengan AFFF yang dapat digunakan untuk kebakaran pada cairan kimia mudah terbakar dan peralatan listrik.

II. Carbon dioxide extinguishers, warna hitam

Jenis pemadam ini menggunakan CO2 (karbon dioksida) sebagai bahan pemadam. Alat pemadan ini akan mengeluarkan awan karbon dioksida dan partikel COP padat pada saat digunakan. Jenis pemadam ini digunakan untuk area dimana terdapat peralatan elektronik sehingga peralatan tersebut tidak rusak, seperti instrument laboratorium, server, komputer, dsb.  Jenis pemadam ini tidak boleh digunakan pada area confine space atau basemen karena awan karbon dioksida dapat membahayakan bagi personel kebakaran itu sendiri.  Jenis pemadan CO2  ini juga tidak boleh digunakan untuk kebakaran bahan logam atau metal.

 

III. Halon (bromochlorofluoromethane BCF type) extinguishers, Warna Hijau

Alat pemadam ini menggunakan gas Halon sebagai bahan pemadam.  Alat pemadam jenis ini digunakan di pabril, laboratorium atau area workshop dimana terdapat kemunkinan minyak dan bahan mudah terbakar. Tapi jenis pemadan ini tidak bias digunakan untuk area-area dimana terdapat peralatan elektronik. Jenis pemadam ini dikembangkan untuk memadam kebakaran pada pesawatudara. Alat pemadam ini mengeluarkan uap dan gas yang menyelimuti api dan menyingkirkan oksigen sehingga dapat memadamkan api. Atom Bromin merupakan terminator dari proses oksidasi yang terjadi pada saat kebakaran. Salah satu kelemahan dari jenis pemadam ini adalah jika terdapat logam yang terbakar maka BCF dapat terdegradasi dan membentuk hydrogen halide yang bersifat beracun dan korosif. Jika digunakan pada area confine space maka diperlukan ventilasi yang cukup.

IV.    Powder extinguishers (gas cartridge type), Warna Biru

Jenis pemadam ini mengandung serbuk kering yang bersifat inert seperti serbuk silica yang dicampur dengan serbuk sodium bikarbonat. Serbuk dipompa keluar tabung dengan bantuan gas karbon dioksida yang berasal dari catridge. Serbuk yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan oksigen yang merupakan salah satu kompenen kebakaran. Adanya karbon dioksida juga akan menyingkirkan oksigen sehingga dapat memadamkan api. Sangat tidak disarankan untuk digunakan pada area yang terdapat peralatan produksi atau instrument produksi yang sangat bernilai, karena serbuk-serbuk pemadam dapat merusak komponen-komponen peralatan tersebut.

 

V. Foam extinguishers (gas cartridge type), Warna Krem

Jenis pemadam  ini menggunakan bahan kimia yang dapat membentuk busa yang stabil dan didorong dengan karbon dioksida pada saat keluar dari tabung. Foam yang keluar akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga dapat memadamkan api karean oksigen tidak bisa masuk untuk proses kebakaran. Jenis pemadam ini dapat digunakan pada area dimana jenis pemadam air tidak bisa digunakan. Seperti pada area yang terdapat minyak yang tidak bisa bercampur dengan air.