Monday, June 3, 2013

Level Budaya Sfety


Budaya bisa didefinisikan secara sederhanya sebagai perilaku, nilai-nilai, keyakinan yang menjadi dasar "cara kita melakukan sesuatu". 
Budaya K3 yang positif dibentuk sebagian besar oleh kepercayaan, kredibilitas dan perilaku para pimpinan seniornya. 
Mencapai dan mempertahankan budaya K3 yang positif bukanlah langkah yang berjalan sekali jadi, tapi ia adalah sebuah langkah berkelanjutan (a journey).
Perusahaan yang berbudaya K3 menghasilkan perusahaan yang memiliki kehandalan tinggi, dikenali dengan karakternya yang memiliki "rasa tidak nyaman yang kronis". Perusahaan harus bisa meyakinkan manajemen seniornya untuk berkomitmen pada perjalanan untuk terus-menerus memperbaiki diri (a journey of continuous improvement). 

Secara umum, budaya keselamatan di perusahaan merangkak mulai dari: 

1. Pathological: perusahaan meyakini bahwa penyebab kecelakaan adalah pekerja di level terendah. Perusahaan menerapkan program2 K3 hanya yang wajib/dipersyaratkan peraturan/perundangan. 
2. Reactive: perusahaan sudah menganggap K3 sebagai hal penting, tapi masih meyakini bahwa masalah terbesar ada di tingkat pekerja di level terendah. 
3. Proactive: perusahaan mengaggap K3 sebagai nilai inti (core) atau pondasi. Dan tiap pimpinan di masing2 level secara tulus peduli kepada K3 pegawai dan kontraktor. Perusahaan mengerti peran kegagalan sistem manajemen sebagai penyebab utama kecelakaan. 
4. Generative: perusahaan memiliki tingkat tertinggi pemenuhan K3 dan berusaha mengerti kebutuhan lingkungan kerja. Semua orang merasa bebas/tanpa beban menyoroti isu2 yang nyata maupun yang masih samar/potential; dan pekerja merasa diberdayakan untuk menyelesaikan isu2 K3 denan para pimpinan memberikan dukung yang dibutuhkan. 

No comments:

Post a Comment